Memahami Pentingnya DOI dalam Jurnal Ilmiah: Panduan dan Implementasi di Indonesia


Memahami Pentingnya DOI dalam Jurnal Ilmiah: Panduan dan Implementasi di Indonesia

Digital Object Identifier (DOI) merupakan sebuah kode unik yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengakses secara langsung sebuah artikel atau dokumen dalam jurnal ilmiah secara online. DOI memiliki peran yang sangat penting dalam dunia akademik, terutama dalam mempermudah proses pencarian dan pengutipan referensi dalam penelitian.

DOI memungkinkan para peneliti, akademisi, dan pembaca untuk dengan mudah mengakses artikel ilmiah yang diinginkan tanpa harus repot mencari tautan yang mungkin sudah mati atau tidak valid. Selain itu, DOI juga membantu dalam meningkatkan visibilitas dan citasi sebuah artikel, sehingga peneliti dapat lebih mudah mendapatkan pengakuan atas karyanya.

Di Indonesia, implementasi DOI dalam jurnal ilmiah masih belum merata. Banyak jurnal ilmiah di Indonesia yang belum menggunakan DOI dalam setiap artikelnya, padahal keberadaan DOI sangat penting dalam meningkatkan kualitas dan citasi sebuah jurnal. Oleh karena itu, penting bagi para editor jurnal dan peneliti di Indonesia untuk memahami dan menerapkan DOI dalam setiap artikel yang diterbitkan.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan DOI dalam jurnal ilmiah di Indonesia antara lain adalah dengan mendaftar ke lembaga yang menyediakan layanan DOI, seperti CrossRef atau DataCite. Selain itu, editor jurnal juga perlu memberikan edukasi kepada penulis tentang pentingnya penggunaan DOI dalam artikel mereka.

Dengan memahami pentingnya DOI dalam jurnal ilmiah dan mengimplementasikannya secara konsisten, diharapkan kualitas dan visibilitas jurnal ilmiah di Indonesia dapat meningkat, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Beberapa referensi terkait dengan artikel ini antara lain:

1. Laakso, M., & Björk, B. C. (2013). Anatomy of open access publishing: a study of longitudinal development and internal structure. BMC medicine, 11(1), 124.

2. Piwowar, H., & Vision, T. (2013). Data reuse and the open data citation advantage. PeerJ, 1, e175.

3. Tenopir, C., Allard, S., Douglass, K., Aydinoglu, A. U., Wu, L., Read, E., … & Frame, M. (2011). Data sharing by scientists: practices and perceptions. PloS one, 6(6), e21101.

Dengan mengacu pada referensi di atas, diharapkan artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya DOI dalam jurnal ilmiah dan bagaimana mengimplementasikannya dengan baik di Indonesia.