Mengurangi biaya cetak dan distribusi jurnal konvensional


Dalam era digital seperti sekarang ini, banyak penerbit jurnal ilmiah di Indonesia mulai beralih dari jurnal konvensional ke jurnal elektronik. Hal ini tidak hanya karena kemudahan akses bagi para pembaca, tetapi juga karena adanya potensi untuk mengurangi biaya cetak dan distribusi.

Biaya cetak dan distribusi merupakan salah satu biaya terbesar yang harus dikeluarkan oleh penerbit jurnal konvensional. Proses pencetakan, pengiriman, dan distribusi jurnal ke para pembaca di berbagai daerah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan beralih ke jurnal elektronik, biaya-biaya tersebut dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan sama sekali.

Selain itu, dengan adanya jurnal elektronik, penerbit juga dapat menghemat ruang penyimpanan untuk menyimpan salinan fisik jurnal. Hal ini tentu akan memberikan efisiensi dalam pengelolaan jurnal dan juga membuat akses terhadap jurnal menjadi lebih mudah dan cepat.

Salah satu contoh keberhasilan dalam mengurangi biaya cetak dan distribusi jurnal konvensional adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui program Open Journal Systems (OJS). Dengan menggunakan platform OJS, UGM berhasil mengalihkan jurnal-jurnalnya ke format elektronik dan mengurangi biaya cetak serta distribusi secara signifikan.

Referensi:

1. Rahardjo, T. B. W. (2018). Strategi pengelolaan jurnal ilmiah dalam menghadapi era digital. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15(2), 168-177.

2. Nurmandi, A. (2017). Implementasi Open Journal Systems (OJS) dalam pengelolaan jurnal ilmiah di Indonesia. Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan, 5(1), 1-10.